Contoh Naskah Drama Komedi Lucu Untuk 7 Orang: gistfile1.txt. Contoh Naskah Drama Komedi Lucu Untuk 7 Orang: gistfile1.txt. Explore Channels Plugins & Tools Pro Login About Us. Report Ask Add Snippet. By Github @ Github 0. Created Dec 26, 2017. Modified Dec 26, 2017. Nah, contoh naskah drama diatas merupakan contoh naskah drama 4 orang yang bisa anda jadikan referensi menulis. Semoga, contoh naskah tersebut bisa menginspirasi anda untuk membuat naskah drama yang luar biasa, lebih menarik, dan mampu diterima oleh masyarakat dari pesan yang terkandung dalam drama yang akan anda buat.
Drama adalah karya sastra yang bentuknya berupa pertunjukkan peran yang dilihat oleh banyak orang. Drama dapat diperankan secara langsung di atas panggung maupun melalui rekaman video dan kemudian disiarkan melalui TV ataupun internet. Drama juga bisa dibilang merupakan gabungan dari dua bentuk karya sastra.
Yaitu gabungan diantara karya sastra seni dan seni pentas. Namun selain itu teks naskah drama ada juga yang diproduksi hanya digunakan untuk dibaca dan tidak ditampilkan atau dipentaskan.
Macam drama yang berbentuk seperti itu disebut sebagai closed drama. Mega: Tar, kita jalan-jalan yuk!
Sekalian ke toko buku, katanya si Heru sedang ada diskon besar-besaran loo! Heru: iya nih Tar. Kan kemarin kamu juga katanya sedang nyari novel terbarunya si Alberthiene ENdah, kan? Tari: Wah, sorry ya teman-teman, sepertinya aku nggak bisa ikut kalian jalan-jalan deh. Soalnya sekarang aku lagi dapet tugas buat bantuin kak Liana buat nyiapin pernikahannya.
Lihat nih, aku harus ke semua tempat ini coba. Kemudian tari memperlihatkan kertas berisi tugas yang tadi diberikan oleh kakaknya. Mega: Kamu yakin Tar bisa ke semua tempat ini? Kan semuanya saling berjauhan. Apa ada yang bisa kita bantu nih?
Heru: Iya nih, bener kata si Mega! Gimana kalo kita bantuin kamu aja, kayaknya kamu bakal kecapean juga kalo cuma ngerjain sendiri? Aku telpon si Danang sama Joni juga sekalian deh biar semakin mudah ngerjainnya, juga biar makin rame. Heru pun menelepon Danang terlebih dahulu.
Heru: Halo, Dan. Kamu bisa bantuin Tari nggak? Dia sedang butuh bantuan buat nyiapin pernikahan kakaknya. Nah, kan kebetulan Rumah kamu deket sama mall.
BIsa nggak minta tolong ambilkan souvenir di mall? Danang: Oke, bisa aja sii, tapi bentar ya? Soalnya ini sedang repot aku. Sedangkan di sisi lain Danang sedang asyik membaca berita mengenai tempat permainan yang baru yang ada di mall dekat rumahnya tersebut.
Ia ingin cepat-cepat mencoba permainan baru tersebut. Danang: Kalo bantu ngambil souvenir bua Tari aku nggak bakal bisa nyoba game bar nih. Tapi udah terlanjur ngmong oke.
Ah, bohongin mereka aja dehh! Danang kemudian mengirimkan pesan kepada Heru.
Dia berkata jika dirinya tiba-tiba dimintai tolong oleh ibunya dan tidak dapat menolong Tari. Heru: Danang ngirim SMS nih. Katanya dia mendadak harus segera membantu ibunya. Jadi yang mengerjakan tugasnya kita berempat saja sama si Joni. Aku sama si Mega nanti ke mall nagmbil souvenir, Tari nanti ke Gading Resto dan cek kesiapan gedung. Terus Joni ngambil baju pagar ayu ke Budhe Ayu, ya?
Tari: Wah, makasih teman-teman. Tanpa kalian aku tidak bisa apa-apa pasti ngerjain ini semua. Mega: Sama-sama Tar. Kita sebagai seorang teman memang sudah seharusnya saling tolong menolong kan! Kita kan juga sudah lama menjalin persahabatan selama sepuluh tahun lamanya.
Heru dan Mega kemudian pergi ke mall untuk mengambil souvenir di sana. Sesampainya di mall. Mega: Her, coba deh kamu lihat anak yang pake baju biru itu? Rasanya kok kayak mirip sama si Danang ya? Heru kemudian melihat menuju arah yang tadi ditunjuk oleh si Mega. Seseorang yang mengenakan baju biru terlihat sedang asyik bermain pada salah satu game center yang berada di mall tersebut. Heru: Loh, itu sih memang si Danang.
Samperin yuk Meg! Mega dan Heru kemudian menghampiri si Danang yang tengah asyik bermain game. Kemudian mereka menepuk bahu si Danang. Heru: Hayyoo, katanya mau bantu ibu? Kok malah ada disini? Mega: iya nih Nang, parah kamu. Bisa main disini tapi nggak mau bantuin si Tari.
Dia kan sahabat kamu juga padahal. Danang yang saat itu sedang bermain game seketika pun langsung kaget serta memasang wajah kikuk dan menunduk merasa bersalah. Danang: iya, maaf dehh, aku khilaf. Aku tadi benar-benar pengen cobain game ini soalnya.
Tapi malah sudah terlanjur janji buat bantu Tari. Ya sudah akhirnya aku bohong saja. Mega: Kami nggak ngerti betapa kerepotannya Tari, Nang. Danang: Maaf Heru: Sudah lahh, jangan minta maaf sama kita, tapi minta sama Tari sana.
Barangkali sekarang dia masih di rumah, karena tadi sebelum pergi saudaranya datang menemuinya. Danang: Aku ke rumah Tari sekarang aja dehh! Mega: Ehh, tunggu sebentar! Bantuin kita dulu nih bawa souvenir!
Nanti kita sama-sama ke rumahnya si Tari. Setelah mengambil souvenir di mall, mereka pun kembali ke rumah si Tari bersama dengan si Danang. Saat mereka kembali, si Joni sudah berada disana terlebih dahulu.
Tari: Loo, kok Danang kamu kok ikut? Katanya sedang bantuin ibumu? Joni: lah iya Nang, kok cepet sekali kamu? Heru: Alibinya dia aja sih Tar. Padahal aslinya asyik sedang main game (Heru dan Mega tertawa) Danang: Iya nih Tar. Maaf ya, tadi aku bohong sama kalian. Aku leih mementngkan main game daripada bantuin sahabat sendiri.
Tari: Udah lah. Nggak apa-apa kok Nang. Danang: Mungkin sekarang ada yang masih bisa ku bantu Tar?
Tari: Ada dong pastinya! Ngecek perlengkapan gedung bisa? Danang: Bisa lahh! Apa sih yang nggak buat Tari?!
Mereka semua pun tertawa lepas. Unsur-unsur pada naskah drama pexels.com Pada umumnya naskah drama mempunyai 4 unsur, yang pertama yaitu naskah drama, kemudian para pemeran drama atau pemain, lokasi pertunjukan, dan yang terakhir adalah penonton.
Naskah drama juga memiliki unsur-unsur intrinsik yang mirip pada novel. Dan berikut adalah unsur-unsurnya: Tema marketingland.com Tema hampir menjadi unsur yang wajib ada pada setiap karya sastra, termasuk pada naskah drama. Tema adalah ide pokok dari cerita dan juga menjadi pokok pikiran dari dibuatnya sebuah peran atau lakon. Setelah itu tema tersebut dikaji dan digali lebih mendalam supaya menjadi sebuah cerita yang menarik untuk ditampilkan pada publik. Pada umumnya drama mengambil tema yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Seperti konflik sosial yang biasanya sering terjadi di tengah masyarakat. Amanat atau pesan artikelsiana.com Lagi-lagi amanat menjadi salah satu unsur yang terdapat pada kebanyakan karya seni dan salah satunya adalah drama.
Amanat menjadi sarana bagi penulis naskah drama untuk menyampaikan hal krusial yang ingin disampaikan oleh penulis atau pembuat karya kepada para penikmat karya tersebut. Amanat biasanya berisikan pesan moral yang hendak penulis sampaikan kepada para pembaca atau penonton. Amanat yang disampaikan biasanya secara tersirat dan tidak tersurat. Amanat tersebut juga berisi pesan moral yang disampaikan dari dalam naskah drama kepada para pemeran yang menampilkan drama tersebut agar dapat lebih mendalami peran yang disampaikan. Naskah drama juga dapat dikatakan bagus apabila para penonton yang menyaksikan drama tersebut mampu memahami drama tersebut.
Oleh karena itu lah naskah drama juga menjadikannya sebagai penentu keberhasilan sebuah drama. Namun jika justru pemahaman para penonton berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan di dalam drama sebenarnya, maka bisa jadi terdapat kekeliruan pada saat menyampaikan drama yang menyebabkan tersamarkannya amanat yang disampaikan. Plot wikimotive.com Karena drama juga merupakan sebuah cerita, maka adanya plot juga sangatlah penting. Sebab plot menjadikan cerita yang tengah disampaikan menjadi lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca atau penonton dari naskah drama yang tengah disampaikan. Plot atau alur cerita adalah serangkaian kejadian atau peristiwa yang tengah atau sedang berjalan di dalam naskah drama. Rangkaian peritiwa tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk sebuah cerita yang utuh dan juga mudah untuk dipahami.
Plot yang terdapat di dalam naskah drama juga tidak boleh sampai menghilangkan amanat yang harusnya disampaikan dari dalam naskah drama. Dan juga peristiwa-peristiwa yang disampaikan melalui plot harus dapat tersampaikan dengan baik dan juga menarik perhatian para penonton. Plot juga menentukan unsur eksklusif yang menjadikan drama menjadi lebih menarik. Oleh karena itulah penting bagi siapapun yang membuat naskah supaya memperhatikan bagaimana caranya untuk memperhatikan plot atau alur jalannya cerita. Agar plot dapat teratur, Berikut adalah tahapan yang sebaiknya terdapat di dalam cerita. Tahap eksposisi Tahapan ini merupakan tahap perkenalan yang dijadikan sebagai pembukaan jalannya cerita. Pada tahapan ini penonton dikenalkan dengan berbagai unsur-unsur cerita yang tengah disampaikan.
Tahap konflik Tahapan konflik merupakan tahapan merupakan tahapan dimana mulai berlangsung atau munculnya bentuk permasalahan yang terjadi di dalam sebuah cerita. Begitu juga pada naskah drama juga harus terjadi yang namanya konflik. Konflik yang terjadi harus dihadapi oleh setiap tokoh yang memerankah lakon.
Tahap komplikasi Tahapan komplikasi merupakan inti dari sebuah permasalahan atau konflik yang tengah terjadi di dalam sebuah cerita. Pada tahapan ini semua konflik atau permasalahan semakin melebar dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Kemudian permasalahan tersebut menimbulkan sebuah kondisi yang dirasakan cukup rumit.
Tahap krisis Pada tahapan krisis terjadi puncak dari segala permasalahan yang terjadi di dalam adegan yang tertulis di dalam naskah drama. Atau bisa disebut sebagai puncak permasalahan atau konflik. Tahap resolusi Pada tahapan ini setiap permasalahan atau konflik yang terjadi di dalam drama mulai mereda. Para pemeran juga mulai mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan yang tengah terjadi atau dapat kita sebut solusi.
Tahap deduksi Inilah tahapan dimana masalah sudah mulai dapat diselesaikan. Pada tahapan ini para lakon atau pemeran mulai mengambil keputusan dan mulai melakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan.
Itulah beberapa tahapan yang sudah semestinya ada pada setiap naskah drama. Karena dengan adanya tahapan tersebut cerita yang disampaikan nantinya akan menjadi lebih berwarna.
Baca juga Karakter Unsur yang harus ada pada naskah drama yang berikutnya yaitu karakter. Karakter jika di dalam sebuah novel atau cerpen biasa disebut dengan penokohan. Pada drama karakter atau perwatakan mengacu kepada tokoh yang berperan atau lakon cerita di dalam naskah drama.
Ada berabagai macam karakter yang harus diperankan oleh para lakon atau pemeran drama. Seperti halnya yang terjadi di dalam sebuah film. Pada drama juga dikenal yang namanya tokoh protagonist maupun antagonis. Karena pada dasarnya film juga merupakan sebuah drama yang diangkat di dalam layar lebar. Protagonis adalah tokoh atau karakter yang berperan sebagai pemain primer yang selalu berpihak kepada kebenaran atau kebaikan. Karena pada dasarnya pada drama terdapat pihak yang baik dan juga yang buruk.
Sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang berpihak kepada yang jahat Tokoh protagonis selalu dihadapkan pada setiap permasalahan yang terjadi di dalam suatu drama. Tokoh protagonis juga selalu dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam cerita. Kualitas tokoh protagonis juga sangat menentukan kualitas cerita. Karena pasti biasanya para penonton juga akan menaruh perhatian pada tokoh protagonist. Sedangkan pada tokoh anatagonis atau yang berpihak pada yang jahat berlawanan dengan tokoh protagonist tentunya.
Tokoh anatagonis biasanya digambarkan sebagai tokoh yang kerap berbuat atau melakukan masalah. Tokoh ini juga mencegah agar tokoh protagonist dapat menyelasaikan permasalahan yang tengah terjadi. Di antara kedua tokoh diatas yaitu dan antagonis, biasanya terdapat tokoh yang menjadi penengah diantara keduanya. Tokoh penengah biasa juga disebut dengan tokoh konfidan.
Tokoh ini berperan sebagai penengah yang menjembatani permasalahan yang terjadi antara tokoh protagonist dan tokoh antagonis atau pihak yang memiliki konflik. Dialog Unsur yang satu ini juga dapat disebut sebagai penentu karakteristik drama. Karena drama yang tidak disertai dengan dialog tidak dapat disebut sebagai drama. Dialog merupakan obrolan yang terjadi antara tokoh-tokoh yang tengah memerankan sebuah drama. Dan dari sinilah para penonton dapat memahami jalannya suatu cerita serta alur-alur yang lainnya. Obrolan yang dilakukan di dalam drama biasanya didasarkan dari naskah drama yang dipakai.
Karena pada naskah drama sudah seharusnya terdapat obrolan yang akan dilakukan oleh pemeran drama nantinya. Seting Seting yang terdapat di dalam sebuah naskah drama akan mencakup seluruh unsur-unsur drama seperti alur cerita, lokasi peristiwa, waktu kejadian, dan suasana atau kondisi kejadian. Setiap unsur pendukung tersebut tentunya sangat berperan dalam penguat cerita. Termasuk juga peristiwa yang terjadi supaya para penonton dapat dengan mudah dalam memahami jalannya cerita yang tengah berlangsung. Oleh karena itulah begitu penting dalam mempersiapkan seting terbaik dalam drama yang akan ditampilkan kepada para penonton. Bahasa Inilah unsur terakhir namun juga menjadi unsur yang terpenting di dalam sebuah naskah drama, yaitu adalah bahasa. Naskah drama yang dibuat menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh siapapun maka akan menentukan keberhasilan suatu drama yang akan ditampilkan nantinya.
Selain itu penonton akan menjadi lebih mudah dalam memahami jalannya drama karena bahasa yang mudah untuk dipahami. Selain terdapat unsur-unsur yang telah disebutkan tadi di atas, naskah drama juga mempunyai struktur. Struktur yang mendasari naskah drama yaitu prolog, dialog, dan epilog. Setelah menjelaskan berbagai unsur yang mempengaruhi naskah drama berikutnya akan saya perlihatakan beberapa contoh naskah drama yang menarik untuk dipraktekkan.
Penutup Itulah beberapa contoh naskah drama serta unsur-unsur yang terkandung di dalam drama. Jangan lupa tinggalkan komentarmu dan share artikel ini supaya orang lain juga mendapat manfaatnya. Dan jangan lupa baca artikel lainnya hanya di. Tinggalkan Balasan.
Judul: Nasehat Teman Tentang Pentingnya Pendidikan Tema: Sosial Pemeran: Lubis, Erna, Jalil, Umroh Karakter: Lubis (suka bermain), Erna (suka terbawa pengaruh teman), Jalil (pegiat), Umroh (pelajar yang tekun). Baca Juga: Sinopsis Drama Remaja Jalil dan Umroh pada hari itu berusaha untuk memberikan pemahaman kepada kedua temannya, yaitu Erna dan Lubis tentang betapa pendidikan itu jauh lebih penting katimbang melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai. Dialog Drama Lubis: Besok hari Minggu kalian pada mau kemana nih? Pasti ada acara jalan-jalan ya?!
Erna: Nggak tahu tuh. Aku belum punya rencana kemana-kemana. Jalil: Kalau aku mau stay dirumah aja.
Aku mendingan belajar daripada jalan kesana-kemari nggak jelas gitu. Umroh: Iya, aku juga sama dengan Jalil. Daripada keluyuran nggak jelas kan mending belajar aja dirumah. Jali dan Umroh memang berbeda dengan Lubis dan Erna. Jalil dan Umroh adalah sosok remaja yang rajin belajar dan senantiasa memprioritaskan pendidikan. Lubis: Kalian hari Minggu pun masih dipake untuk belajar?!
Kan selama tujuh hari itu kita hanya punya satu hari untuk menenangkan diri, ngapain juga mesti dipake untuk belajar. Erna: Iya, mereka ini rajin banget sih. Padajal belajar selama enam hari itu kan juga sudah lebih dari cukup. Umroh kemudian menjabarkan kepada mereka bedua, betapa pendidikan itu jauh lebih penting daripada bermain atau keluyuran nggak tentu arah. Umroh: Berlibur itu emang perlu sih. Kita pastinya emang merasa jenuh jika setiap hari hanya belajar dan belajar, tapi kit aharus ingat bahwa dengan banyak belajarlah yang akan menjadikan kita sebagai anak yang pintar. Baca Juga: Jalil: Iya, aku setuju dengan kamu, Umroh.
Udahlah, aku sih bukannya melarang kalau kalian mau jalan, tapi maunya aku tuh kalian tetap fokus sama pendidikan. Jangan kebanyakan keluyuran, sementara pendidikan kalian abaikan.
Erna: Siapa bilang aku mengabaikan pendidikan. Aku juga belajar kok.
Cuman nggak serajin kalin sih. Tema: Kehidupan Judul:Ketulusan itu Nyata Pemeran: Abi Delon Bimo Farah SINOPSIS Delon sudah lama bersahabat dengan Abi.
Sehari-hari mereka menghabiskan waktu bersama. Suatu hari, terjadi perdebatan panjang yang terjadi antara keduanya, hingga membuat Delon membenci Abi. Sementara itu Bimo, teman sekelas mereka yang kemudian membantu Delon dan Abi bersahabat kembali. DIALOG Abi berulang kali melirik Delon di bangku sebelahnya. Tapi laki-laki yang diliriknya itu sama sekali tak menengok ke arahnya, meskipun jelas-jelas Delon juga sedang tidak memperhatikan guru di depan kelas. Sudah seminggu ini, Abi didiamkan. Abi mencoba mencari cara untuk berkomunikasi dengan Delon.
Abi: “De, Delon, ssst.” Delon masih tak menoleh. Abi memainkan pensil di tangannya, sambil terus berpikir mencari cara bagaimana agar Delon mau menanggapinya. Sementara itu, di bangku belakang Abi, Bimo memperhatikan Abi. Ia tahu apa yang terjadi diantara mereka.
Tapi ia diam saja. Lama-kelamaan, ia kasihan juga dengan Abi. Bimo lantas menulis pesan lewat sobekan kertas untuk Abi. Bimo: “Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa Delon nggak mau menanggapi loe?” Abi juga membalas kertas pesan dari Bimo.
Abi: “Terjadi kesalahpahaman diantara kita. Dia mengira, guesuka sama Farah, cewek anak kelas sebelah yang jadi incarannya.” Bimo: “Loe yakin ini salah paham? Apa yang membuat loe yakin kalo loe tidak salah?” Abi: “Memang, gue sering ngobrol sama Farah. Tapi gue sama sekali nggak bermaksud memiliki hati sama gadis itu. Eh, si Farah malah nyatain cinta ke gue.
Gue nggak punya kesempatan buat menjelaskan ini pada Delon.” Bimo: “Lalu sekarang, apa yang terjadi antara loe sama Farah? Abi: “Nggak terjadi apa-apa lah. Kita nggak jadian juga.” Bimo: “Maksud gue, apa kalian masih sering berhubungan? Jadinya si Delon masih marah?” Abi: “Masih sih. Masa karena ini gue harus menghindari Farah? Lagipula gue juga nggak ngapa-ngapain.
Jalan berdua aja nggak pernah. Cuman ngobrol di sekolah doang.” Bimo: “Yaelaaa bro, sementara ini mendingan loe jauhin Farah dulu. Ini demi kebaikan antara loe sama Delon. Ngejauhin bukan berarti hilang kontak kan? Cari alasan apa kek buat ngehindar. Loe juga bisa jelasin masalah loe ini sama si Farah. Biar Farah yang jelasin ke Delon.” Abi: “Ha?
Gila loe, trus menurut loe, Delon nggak makin marah kalo tahu gue cerita tentang perasaannya sama Farah?” Bimo: “Oiya juga ya. Tapi yang paling penting sekarang, loe musti jauhin Farah dulu. Udeh, pura-pura perhatikan guru dulu, biar dikira murid teladan.” Abi: “Ah, muka dua loe. Oke thanks nasehat loe.” Hari-hari berikutnya, Abi mengikuti saran Bimo.
Ia sebisa mungkin menjauhi Farah dengan berbagai alasan. Tindakan itupun sering diperhatikan Delon. Tapi Delon sama sekali tidak peduli. Bimo dan Abi kembali saling bertukar pesan lewat sobekan kertas.
Abi: “Gimane bro, kayaknya rencana gue nggak berhasil.” Bimo: “Sabaaar.” Abi: “Gue nggak nerima nasihat sabar. Bantu gue cari cara lain.” Bimo: “Oke oke bilang terus terang aja sama Delon.
Gue yakin dia maafin loe. Kalo dia nggak mau dengerin loe, kirimin dia kertas pesan kayak gini aja.” Abi: “Gue coba dulu.” Abi kemudian menyobek kertas lagi, dan menuliskan penjelasannya pada Delon.
Tapi dengan santainya, Delon tidak membalas pesannya. Setiap istirahat dan pulang sekolah, Abi selalu mengekor Delon. Ia merendahkan harga dirinya, demi persahabatannya dengan Delon. Sekarang, Abi lebih mirip bodyguard karena membuntuti Delon terus.
Sampai suatu hari ketika mereka istirahat, Delon tidak tahan lagi. Delon: “Loe tu ngapain sih? Gue risih liatnya.” Abi: “Gue mau ngejelasin ke loe.” Delon: “Gue udah tahu semuanya.” Abi menunduk. Ia berpikir, jika Delon sudah tahu semuanya, kenapa dia tetep nggak mau maafin? Abi: “Oke, gue minta maaf. Gue ngaku gue salah. Gue sering ngobrol sama Farah, dan bikin loe sakit hati.
Gue mohon sama loe De, gue tulus temenan sama loe.” Tapi Delon justru mengenyahkannya. Sama sekali tidak mengacuhkan permintaan maaf Abi padanya. Sementara itu, Abi makin nggak paham sama sikap Delon. Ia kemudian memutuskan sikap mengekornya. Karena sangat kekanakan dan konyol. Suatu hari, Abi melihat Delon mengendap-endap di belakang gedung sekolah.
Rupa-rupanya ia akan membolos. Abi tak tahu, kenapa Delon membolos.
Saat guru menanyakan, Abi menjawab Delon izin pulang karena sakit perut. Di hari lain, Abi juga melihat Delon mencontek teman sebangkunya saat ulangan semester.
Sang guru memergokinya, tapi lagi-lagi Abi membelanya. Abi bahkan juga mengambilkan penghapus saat penghapus Delon jatuh. Hal-hal kecil selalu dilakukan Abi untuk Delon. Seperti mempersilakan Delon masuk duluan ketika keduanya sama-sama berada di depan pintu kelas. Abi juga memberikan jalan saat Delon aka berjalan mendahuluinya. Tidak ada rasa kesal dan benci pada Abi. Ia juga lebih memilih diam.
Ia takut salah. Maka ia hanya melakukan apa yang menurutnya baik dilakukan. Suatu pagi, ketika Delon terlihat memasuki gerbang sekolah, Bimo mendekatinya.
Bimo: “De, kau tidak lihat ketulusan Abi?” Delon: “Maksud loe?” Bimo: “Sebelumnya, gue minta maaf ikut campur urusan loe sama Abi. Tapi Abi udah menceritakan semuanya padaku. Eits.jangan marah dulu. Dia hanya bingung bagaimana cara menghadapimu. Aku berusaha membantunya, tapi selalu gagal. Lalu ia melakukan caranya sendiri.” Delon: “Apa memangnya yang dia lakukan?” Bimo: “Kali ini dia tidak menceritakan padaku. Tapi aku melihatnya sendiri.
Aku rasa kau juga lebih tahu akan hal ini.” Delon memiringkan kepala, pertanda tidak mengerti. Bimo: “Dia selalu nge-bela loe saat loe dapat masalah, seperti ketika loe bolos tempo hari. Terus saat loe nyontek juga. Loe pasti juga liat cara dia memberikan jalan buat loe, atau cara mempersilakan loe masuk duluan saat di pintu kelas.” Delon terlihat berpikir sebentar, kemudian mengangguk pelan.
Dengan bergegas, ia belari ke dalam kelas. Di dalam kelas, terlihat Abi membuka bukunya, mengerjakan PR. Delon datang menghampirinya dan memberikan buku PR-nya. Delon: “Cepat kerjakan.” Abi mendongak, dan mendapati Delon melihat ke arahnya. Delon: “Jangan banyak tanya saat gue sedang baik hati.” Abi berdiri, dan memeluknya erat, dan tersenyum lebar. Abi: “Gue nggak banyak tanya, tapi akan tetep cerewet kalo loe diem mulu gini. BTW makasih ya, udah maafin gue.” Delon: “Gue yang minta maaf, gue yang nggak liat ketulusan loe aja.
Maafin gue ya sob.” Ketulusan selalu berbuah kebaikan. Ucapan harus diimbangi dengan perbuatan. Karena orang hanya melihat perbuatan bukan perkataan.
Tema: Persahabatan Judul:Selamat Tinggal Sahabat Pemeran: 1. Bu Yulianti SINOPSIS DRAMA PENDEK Kumala, seorang gadis yang tinggal bersama ibunya, Bu Yulianti di sebuah rumah di tengah kota. Kumala menjalin persahabatan dengan Yusrildan Odi. Yusril, Kumala, dan Odi saling bersahabat.
Meskipun begitu, Yusril dan Kumala lebih dekat karena mereka sudah bersahabat sejak kecil. Sedangkan Odi bersahabat dengan Yusril dan Kumala baru dua tahun yang lalu atau tepatnya saat kelas satu SMA.Namun, suatu hari terjadi sesuatu yang membuat persahabatan mereka berjauhan bahkan terpisah karena kematian Kumala yang tiba-tiba. Baca Juga: CONTOH DIALOG DRAMA PENDEK Pada hari itu Kumala tidak masuk sekolah. Di kelas, sudah ada Yusril dan Odi. Yusril: “Eh, Kumala kemana ya?
Kok dia nggak masuk sekolah?” Odi: “Aku nggak tau. Tapi kan nggak biasanya Kumala nggak masuk. Jangan-jangan Kumala kenapa-napa lagi? “ Yusril: “Pulang sekolah ntar kita jenguk Kumala di rumahnya.” Odi: “Tunggu dulu.
Hari ini ada ekskul Karate. Jadi kita pulangnya jam setengah empat.” Yusril: ‘Oh iya, kalau begitu nanti saja setelah ekskul Karate selesai, kita baru ke rumah Kumala.” Odi: OK!
Sepulang sekolah, Yusril dan Odi pun mengikuti ekskul Karate. Jam setengah empat ekskul selesai dan mereka segera ke tempat parkir kenderaan untuk pulang. Namun di tengah perjalanan ke tempat parkir, mereka melihat sesosok gadis yang membelakangi mereka sedang berdiri di pinggir lapangan sekolah. Odi: “Dia siapa ya?” Yusril: “Murid pindahan mungkin.” Odi: “Kalau dia murid pindahan, kenapa dia ada di sekolah saat jam ekskul basket? Yusril: “Tau. Kita samperin yuk!” Odi: “Bentar-bentar.” Tiba-tiba handphone Odi berdering. Odi: “Duh, Yusril.
Sepertinya aku nggak bisa ikut jenguk Kumala. Soalnya kakakku SMS, katanya dia mau ke bandara jemput temannya yang datang dari luar kota. Aku disuruh menemani adikku dirumah.
Sampaikan salamku untuk Kumala ya.” Yusril: “Ya sudah deh. Nggak apa-apa kok.” Odi: “Kalau gitu, aku pergi dulu ya.” Yusril: “Ya. Hati-hati di jalan.” Yusrillalu menghampiri gadis yang ada di pinggir lapangan tersebut untuk menjawab rasa penasarannya. Ia merasa gadis itu mirip dengan perawakan yang dimiliki Kumala. Yusril: “Kumala!” Gadis itu berbalik dan ternyata benar memang Kumala. Kumala:“Yusril?” Yusril: “Kamu kok nggak masuk sekolah? Terus kenapa kamu jam segini di sekolah?’ Kumala: (Menggenggam secarik kertas) “Aku datang kesini karena aku mau kasih tahu sesuatu ke kamu.” Yusril: “Kasih tahu apa?” Kumala: “Aku mau ngucapin terima kasih karena selama ini kamu sudah baik banget sama aku.
Kamu sudah mau jadi sahabat aku, pengertian sama aku, dan aku juga minta maaf kalau aku punya salah sama kamu.” Yusril: ‘Kamu kenapa La? Kenapa kamu ngomong begitu? Apa yang kamu sembunyiin dari aku?” Kumala: “Aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan untuk ngebalas kebaikanmu di sisa-sisa waktuku ini.” Yusril: “Sisa-sisa waktu?
Memangnya kamu mau kemana La?” Kumala: “Kamu tahu kan kalau kepala aku itu sering sakit?” Yusril: “Iya. Terus kenapa memangnya?” Kumala: “Karena aku sudah nggak tahan sakitnya, kemarin aku periksa ke dokter, terus saat itu juga dokter menyuruhku untuk dironsen, dan tadi pagi aku ambil hasil ronsennya.” Yusril: “Terus, bagaimana hasil ronsennya?” Kumala tak menjawab pertanyaan Yusril. Langsung saja Yusril merebut secarik kertas yang sedari tadi digenggam oleh Kumala.
Yusril: “Apa? Ini nggak mungkin.
Saudari Kumala Salsabila Putri positif mengidap kanker otak? Kamu bohong kan La?” Kumala: “Kamu bisa lihat sendiri kan Yusril. Itu semua bukan rekayasa. Hidup aku sebentar lagi berakhir. Sebentar lagi aku akan ninggalin kamu untuk selama lamanya.
Harapan hidup aku sudah kecil banget.” Yusril: “Nggak, kamu nggak boleh bilang begitu, kita nggak boleh pisah, nggak boleh.” Kumala: “Tapi Yusril, setiap ada pertemuan, di situ juga pasti ada perpisahan.” Yusril: “Nggak, aku nggak mau La. Aku nggak mau pisah sama kamu.” Tiba tiba Kumala merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya. Lalu kemudian pingsan. Kumala: “Kepalaku sakit Yusril.” Yusril: “Kumala, kamu kenapa?” Kumala tiba-tiba pingsan. Yusril: “La bangun La!
Ya Tuhan, Kumala kenapa? Tolong tolong” Kumala pun segera dibawa ke rumah sakit. Kemudian, Kumala segera ditangani oleh Dokter. Yusril pun menelfon ibu Kumala, Bu Yulianti agar segera datang melihat keadaan Kumala. Yusril: “Hallo Bu Yulianti.” Bu Yulianti: “Hallo. Ada apa Yusril?” Yusril: Ibu bisa datang ke rumah sakit Sehat Sejahtera, tidak bu?” Bu Yulianti: Memangnya ada apa nak?” Yusril: “Kumala pingsan bu.
Dan saat ini ada di rumah sakit.” Bu Yulianti: “Iya. Ibu secepatnya kesana. Terima kasih ya sudah memberi tahu.” Yusril: “Iya bu.
Sama-sama.” Tak berapa lama kemudian, Bu Yulianti pun datang. Setelah satu jam menunggu, akhirnya Dokter pun telah selesai memeriksa keadaan Kumala. Namun, Dokter terlihat tidak bahagia. Bu Yulianti: “Dokter, bagaimana keadaan Kumala?” Dokter: “Sebelumnya saya minta maaf yang sebesar besarnya, saya sudah bekerja dengan semaksimal mungkin, tapi saya bukanlah Tuhan yang bisa mengubah jalan hidup seseorang. Maaf, anak ibu tidak bisa di selamatkan. Kondisinya sudah sangat kritis, dan sel kanker tersebut telah menyebar keseluruh tubuhnya.” Bu Yulianti: “Maksud Dokter, Kumala sudah meninggal?” Dokter: “Saya sudah berusaha bu.
Ini sudah takdir.” Bu Yulianti: “Kumala, ini tidak mungkin. Tidak mungkin.” Dokter pun pergi meninggalkan Yusril dan Bu Yulianti.
Yusril pun menghampiri Bu Yulianti yang sedang meratapi kepergian Kumala. Yusril: “Ibu yang sabar ya bu. Saya yakin di balik semua ini pasti ada hikmah yang bisa dipetik.” Bu Yulianti: “Terima kasih selama ini kamu sudah menjadi sahabat terbaik Kumala.” Yusril: “Sudah bu, saya juga sedih karena kepergian Kumala. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Dan semua itu sudah tisak bisa kembali.” Bu Yulianti: “Ya, kamu benar.
Semoga saja Kumala tenang disisi-Nya.” Yusril: “Amin” Keesokan harinya, jenazah Kumala sudah sampai di pemakaman. Odi: “Yusril! (berlari dengan terengah-engah) Aku sudah dengar dari teman-teman kalau Kumala meninggal karena kanker otak.” Yusril: “Iya. Hari ini dia akan dimakamkan.” Odi: “Kalau begitu, ayo kita ke pemakaman Kumala.
![Contoh naskah drama untuk 7 orang bahasa indonesia Contoh naskah drama untuk 7 orang bahasa indonesia](/uploads/1/2/5/4/125493277/486839402.jpg)
Aku ingin melihat Kumala meski untuk yang terakhir kalinya.” Yusril: “Ya.” (bergegas menuju pemakaman) Sesampai di pemakaman, Yusril dan Odi melihat Bu Yulianti yang berlinang air mata. Yusril: “Kumala, kenapa kamu cepet banget tinggalin aku? Aku nggak mau pisah sama kamu. Odi: “Sudahlah Yusril, kita harus relakan kepergian Kumala.
Ini semua sudah takdir Tuhan.” Yusril menangis sambil memandangi batu nisan Kumala. Yusril: “Kumala, kenapa kamu pergi sebelum aku bisa bikin kamu bahagia. Asal kamu tahu La, di hatiku nggak ada sahabat sebaik kamu.
Kamu itu sahabat sejatiku yang selalu bisa menemaniku dalam suka ataupun duka. La, semoga kamu tenang di alam sana. Aku harap, kamu nggak akan lupakan aku dan Odi, karena kami juga nggak akan pernah lupakan kamu.
Selamat jalan ya sobat!” Keduanya beranjak pergi meninggalkan rumah abadi milik sahabatnya dengan hati yang amat sedih.